“Jadi kami dalam empat tahun ke depan membangun petani dari mulai memberi varietas yang bagus, membangun teknologi pertanian yg bagus, dan perbaikan pabrik gula (PG) kami,” kata Ghani.
Targetnya, pada 2028, produktivitas petani tebu bisa meningkat, sehingga biaya pokok produksi bisa ditekan 50 persen. Pada akhirnya, PTPN menargetkan harga gula di tingkat konsumen menurun.
“Ketika produktivitas petani meningkat 50 persen, lalu ongkos produksi Rp6.000, maka otomatis petani akan berlipat-lipat pendapatannya, di situlah barangkali petani kita minta supaya menurunkan harga gulanya supaya konsumen mendapatkan harga gula yg bagus,” ujar Ghani.
“Kalau ini tercapai, maka struktur biaya petani turun dari Rp12.000 ke Rp6.000,” katanya.
(Fiki Ariyanti)