IDXChannel - DPR meminta pemerintah untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan soal ekspor listrik dari Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) atau EBT ke Singapura.
Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto menilai, pemerintah sebaiknya fokus meningkatkan capaian bauran EBT di dalam negeri lebih dulu sebelum mengekspor ke negara lain.
Apalagi, hingga saat ini, bauran EBET masih minim, yaitu sekitar 35-40 persen dari total bauran yang diharapkan. Bahkan target tersebut akan dikurangi.
"Prioritaskan keperluan domestik lebih dulu. Ini kan lucu, belum apa-apa sudah akan ekspor. Kenapa ngebet ekspor? Ini kan terkesan menjadi sekedar berorientasi bisnis dan tidak tepat bagi ketahanan energi nasional. Kecuali kita sudah surplus listrik EBET," jelas Mulyanto, Jakarta, dikutip Jumat (3/5).
Mulyanto mengingatkan, dalam draft RUU EBET yang tengah dibahas di DPR, prioritas EBET itu untuk keperluan domestik, bukan untuk ekspor.