sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Diminta Tambah Sumur Bor di Wilayah Sentra Pertanian Berpotensi Kekeringan

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
21/08/2023 14:45 WIB
Pemerintah diminta memperbanyak pembangunan sumur bor di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan.
Pemerintah Diminta Tambah Sumur Bor di Wilayah Sentra Pertanian Berpotensi Kekeringan. (Foto MNC Media)
Pemerintah Diminta Tambah Sumur Bor di Wilayah Sentra Pertanian Berpotensi Kekeringan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah diminta memperbanyak pembangunan sumur bor di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Sebab, pada 2023 ini, musim kemarau terjadi lebih panjang akibat adanya El Nino. 

"Apa yang bisa dilakukan, untuk bantuan pompa sudah cukup, dilupakan, kalau perlu ada bantuan itu justru bantuan pengeboran, karena ada beberapa wilayah ketika dia menggunakan sumur biasa di sawah itu menyedot sumur-sumur penduduk," ujar Pengamat Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas dalam Market Review IDXChannel, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, dengan adanya ancaman El Nino ini, produksi beras dalam negeri bisa turun 5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah itu setara dengan berkurangnya produksi beras sebanyak 1,5 juta ton.

"Iklim El Nino ini berkaitan dengan kekeringan, sudah barang tentu pemerintah sudah mengidentifikasi wilayah mana yang ada di Indonesia dan berdampak kekeringan, itu harus ada sumber airnya," kata Dwi Andreas.

Selain itu, kata dia, saat ini para petani juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan solar untuk untum penggerak mesim pertanian. Sebab, para petani yang mau mendapatkan solar dengan harga yang murah kini terbebani dengan adanya persyaratan yang diberikan pemerintah demi penyaluran subsidi yang tepat sasaran.

Bahkan, Dwi Andreas mengharapkan pemerintah agar dapat memberikan solar secara gratis. Hal itu akan sangat membantu terutama di wilayah-wilayah yang punya potensi kekeringan akibat kemarau panjang.

"Bisa dibayangkan mengakses solar itu susah lho, apalagi sekarang menggunakan QR code dan lain sebagainya, bayangkan saja wilayah pertanian yang di pelosok," pungkasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement