Artinya, tidak ada permasalahan terhadap jumlah produksi minyak goreng di dalam negeri. Hanya saja, permasalahan di terindikasi adanya praktik penimbunan yang dilakukan oknum tertentu sehingga berdampak pada harga pangan dasar tertentu. (TIA)
"Setelah diumumkannya Menko Perekonomian kemarin, kita hitung kebutuhan kita rata-rata 300-330 juta liter, sudah distribusi 500 juta liter seperti laporan Menteri Perdagangan," ungkapnya.
Arief juga menyebut ID Food akan terus membantu pemerintah dalam mendistribusikan minyak goreng agar sampai ke masyarakat. Menurutnya, ID Food membantu sejumlah produsen dalam memenuhi kewajiban DMO 30 persen.
"Stok pasti terpenuhi karena mereka akan penuhi (DMO) 30 persen. Sekarang tinggal bagaimana masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu per liter. Kalau langka itu artinya tidak ada, sekarang siapa yang di rumahnya yang tidak ada minyak," kata Arief. (TIA)