Serta, Dirjen Migas juga melakukan pengawasan lapangan dalam rangka memantau ketersediaan LPG, optimalisasi layanan call center Pertamina 135, dan call center ESDM 136.
Untuk ketenagalistrikan, kondisi sistem kelistrikan sampai dengan 31 Maret 2025 dinilai relatif aman. Sementara itu, perkiraan beban puncak adalah 33.517 megawatt dengan daya mampu pasokan 53.977 megawatt, sehingga terdapat cadangan total sebesar 20.460 megawatt atau 60 persen dari daya mampu.
“Kalau kita lihat pelaksanaan kegiatan selama Lebaran tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan beban puncak dari hari-hari biasanya, jadi akan terdapat tambahan pasokan sekitar 9.753 megawatt,” ujar Yuliot.
Untuk menjaga ketersediaan tenaga kelistrikan selama periode Ramadan dan Idul Fitri, Kementerian ESDM juga melakukan pengamanan terhadap pasokan energi primer berupa batu bara, gas, BBM. Stok rata-rata batu bara di PLTU di Jawa, Madura dan Bali sebesar 17 hari operasi. Kemudian, di Sumatera, Kalimantan sebesar 24 hari operasi, serta di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara rata-rata lebih dari 30 hari operasi.