IDXChannel - Pemerintah konsisten dan optimis dapat mencapai produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD melalui pelbagai upaya dengan tetap mengedepankan keselamatan migas. Subsektor migas masih menjadi penggerak perekonomian nasional.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Aridji mengatakan, konsumsi minyak Indonesia lebih besar dibandingkan produksi. Sedangkan gas, kondisinya lebih baik dengan surplus produksi serta cadangan yang lebih besar.
"Dengan tercapainya target produksi minyak 1 juta BOPD akan menekan impor minyak dari 1,1 juta BOPD menjadi 324.000 BOPD dan penghematan devisa dari 2021 hingga 2040 sebesar USD14,1 miliar per tahun," ujarnya dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Kamis (7/10/2021).
Dia melanjutkan, Ditjen Migas bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengidentifikasi profil produksi yang direncanakan dari masing-masing KKKS dan diketahui bahwa pada tahun 2030, total produksi minyak sekitar 1 juta BOPD. "Tim dari Ditjen Migas sudah mengkonfirmasi ke KKKS dan menghasilkan profil tidak jauh dari 1 juta BOPD. Kemudian SKK Migas menambahkan menjadi 1 juta BOPD," ungkapnya.
Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi peningkatan produksi yaitu program work routine seperti infill drilling/step out pada lapangan eksisting dan work over/well service. Selain itu, dilakukan percepatan transformasi resources menjadi produksi, dengan mempercepat POD baru dan POD pending.