sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Optimistis Investasi Capai Target Rp1.200 Triliun, Pengamat: Kondisinya Menantang

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
23/09/2022 17:51 WIB
Meski kondisi ekonomi sudah mulai pulih, namun sejumlah ketidakpastian masih membayangi.
Pemerintah Optimistis Investasi Capai Target Rp1.200 Triliun, Pengamat: Kondisinya Menantang. Foto: MNC Media.
Pemerintah Optimistis Investasi Capai Target Rp1.200 Triliun, Pengamat: Kondisinya Menantang. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Investasi memiliki target untuk merealisasikan investasi sebesar Rp1.200 Triliun. Meski kondisi ekonomi sudah mulai pulih, namun sejumlah ketidakpastian masih membayangi.

Lantas, bisakah Indonesia mencapai target investasi tersebut?

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, melihat kondisi seperti inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga BBM, dan kenaikan suku bunga acuan BI bakal memengaruhi Investor untuk masuk ke Indonesia.

"Target realisasi memang masih cukup menantang dengan adanya kondisi sekarang," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal, Jumat (23/9/2022).

Kabar terbaru terkait kenaikan suku bunga BI sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% memang bertujuan  meredam inflasi. Namun, kenaikan suku bunga bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jika berbagai sektor menghadapi tekanan, bunga juga naik, maka keputusan realisasi investasi akan tertunda, konsumsi masyarakat akan melambat dan pertumbuhan ekonomi bisa meleset dari target," imbuh Bhima.

Sehingga, menurutnya, investor bakal masih melihat perkembangan ekonomi suatu negara terlebih dahulu sebelum menanamkan modalnya. Permintaan yang terkoreksi menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi.

"Jadi Invetor mempresepsikan suku bunga naik adalah terjadi perlambatan terhadap perekonomian, jadi yang mau punya komitmen realisasi investasi bisa tertunda," kata Bhima.

"Banyak pengusaha untuk menunda ekspansi bisnisnya ketika suku bunga ini naik, sehingga target realisasi (investasi) memang masih cukup menantang," sambung dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement