Pemerintah juga telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun guna mengurangi kebutuhan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun 2025.
Suahasil menegaskan pemerintah akan terus menjalankan strategi pemenuhan pembiayaan utang secara on track dan partisipatif, didukung oleh membaiknya kondisi pasar keuangan.
"Kita akan terus melakukan pemenuhan pembiayaan utang sesuai on track, partisipatif, dengan berbagai macam langkah mitigasi risiko, termasuk antara lain melakukan cash buffer, membuat pre-funding jika diperlukan, serta active cash and debt management," ujar Suahasil.
(Rahmat Fiansyah)