sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Ungkap Alasan Tak Bisa Memasok Gas Alam RI ke Eropa

Economics editor Rizky Fauzan
27/10/2022 13:09 WIB
Persoalan transportasi pengiriman menjadi pertimbangan tersendiri bagi RI mengirimkan pasokan LNG ke Eropa.
Pemerintah Ungkap Alasan Tak Bisa Memasok Gas Alam RI ke Eropa. Foto: MNC Media.
Pemerintah Ungkap Alasan Tak Bisa Memasok Gas Alam RI ke Eropa. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Selain sumber daya alam batu bara, ternyata sejumlah negara di benua Eropa juga mengincar gas alam milik RI. Ancaman krisis listrik akibat tersendatnya pasokan gas membuat negara-negara Eropa berburu batu bara maupun gas dari benua lain, termasuk Indonesia.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tak mengelak bahwa terdapat permintaan gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) dari Eropa. Khususnya dari Jerman dan Austria.

Vice President Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Rayendra Sidik mengatakan adanya permintaan LNG dari Eropa beberapa waktu lalu. Meski begitu, hingga kini belum terdapat transaksi jual beli LNG dengan kedua negara tersebut.

"Persoalan transportasi pengiriman menjadi pertimbangan tersendiri bagi RI mengirimkan pasokan LNG ke Eropa. Mengingat, perjalanan ke Eropa cukup jauh dan kurang ekonomis bagi Indonesia," kat Rayendra saat ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (27/10/2022).

"Ada (permintaan dari Eropa) tapi tidak ada transaksi. Menurut kita terlalu jauh, cost ini nya untuk bawanya terlalu jauh, jadi ya nunggu saja kalau dari negara lain mungkin lebih ekonomis, tapi kalau kita jauh sekali," ucapnya.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko, sebelumnya membenarkan bahwa ada beberapa negara-negara Eropa yang meminta untuk menyuplai gas ke negaranya. Hanya saja, bisa dipastikan tidak ada pasokan LNG yang tersisa untuk memenuhi pembeli dari Eropa.

"Yang jelas 2023 enggak bisa mencukupi. Kecuali ada tambahan baru gas dari Kalimantan masuk ke LNG Bontang, nah itu mungkin bisa," ujar Arief saat ditemui di Gedung SKK Migas.

Berdasarkan pemaparannya, setidaknya produksi siap jual (lifting) LNG hingga Semester I-2022 telah mencapai 88,5 kargo. Produksi tersebut berasal dari Kilang Tangguh sebanyak 50,2 kargo dan sisanya berasal dari Kilang Bontang yakni 38,3 kargo.

Sementara sepanjang tahun ini total lifting LNG diproyeksikan dapat mencapai 197,6 kargo yang terdiri atas lifting dari Kilang Tangguh 116,6 kargo dan sisanya dari Kilang Bontang 81 kargo.

Sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) menyebut jumlah ekspor batu bara Indonesia ke negara-negara Eropa hingga September mencapai 3,5 juta ton sampai 4 juta ton.

Sejumlah negara yang memesan batu bara RI antara lain Polandia, Belanda, Jerman, Spanyol dan Yunani. Bahkan, APBI mencatat ada satu negara Eropa yang juga baru memesan batu bara dari Indonesia yakni Slovenia. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement