IDXChannel - Pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai akan membuat pasar properti sektor perkantoran di Jakarta menjadi lesu.
Head of Office Services Colliers, Bagus Adikusumo, menjelaskan saat ini ekspansi ruang kantor dari lembaga-lembaga negara dan kantor pemerintahan sudah menyasar perkantoran komersil.
Sehingga, ketika pusat pemerintahan pindah, maka permintaan ruang kantor dari lembaga pemerintah akan berkurang.
"Memang akan ada sedikit pengaruh terhadap kantor di DKI Jakarta, oleh efek rencana pemindahan ibu kota ke IKN," ujar Bagus dalam konferensi pers, Rabu (3/7/2024).
Namun, dampak pemindahan pusat pemerintahan ke IKN imemang tidak langsung terasa signifikan terhadap pasar properti, khususnya di sektor perkantoran. Apalagi, pemindahan pusat pemerintahan akan dilakukan pemerintah secara bertahap.
Pada kesempatan yang sama, Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan hingga kuartal II-2024 serapan sektor perkantoran di Jakarta belum pulih jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi covid-19.
Total ruang kantor yang masih kosong di Jakarta per kuartal II-2024 sebanyak 11,13 juta meter persegi (m2), tersebar di wilayah Central Business District (CBD) sebanyak 7,38 juta m2, dan di luar wilayah CBD sebanyak 3,75 m2.