IDXChannel - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di India pekan ini akan membahas dampak ekonomi akibat perang di Ukraina. Beberapa negara G20 merasa sanksi yang lebih banyak terhadap Rusia dapat mengganggu ekonomi global.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (24/2/2023), pertemuan tersebut dilangsungkan di tengah perbaikan ekonomi global. Meski demikian, banyak negara masih dilanda ancaman resesi dan krisis energi.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 bisa mencapai 2,9 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global IMF naik dari 2,7 persen pada Oktober.
“Ekonomi global berada di tempat yang lebih baik hari ini daripada yang diperkirakan beberapa bulan lalu,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Sebelumnya, Yellen dan menteri keuangan dari G7 lainnya menyerukan lebih banyak dukungan keuangan untuk Ukraina. Mereka juga berjanji untuk mempertahankan sanksi keras terhadap Rusia.
Menteri Keuangan Jepang, Sunichi Suzuki, mengatakan G7 akan memantau keefektifan sanksi. Jepang memegang posisi sebagai pemimpin G7 tahun ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan tekanan terhadap Rusia harus dilanjutkan. Dia mendesak komunitas internasional untuk mengisolasi ekonomi Rusia.
Di sisi lain, beberapa anggota G20 lain tidak menginginkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Seorang pejabat India mengatakan sanksi terhadap Rusia berdampak negatif ke banyak negara.
New Delhi terus mempertahankan sikap netral terhadap konflik di Ukraina. India meningkatkan pembelian minyak Rusia yang lebih murah dan menolak menggunakan kata perang dalam komunike G20. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus.
(WHY)