IDXChannel - Aplikasi unicorn perjalanan online Traveloka yang berbasis di Indonesia membukukan pendapatan USD225,9 juta atau setara Rp3,4 triliun di 2022. Menurut Venture Cap Insights, Jumlah tersebut meningkat 75% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengutip Tech in Asia, Traveloka juga mencatat kerugian sebesar USD98,2 juta di 2022. Namun angka tersebut turun dari USD138,2 juta pada tahun 2021. Perusahaan memiliki kas dan setara kas sebesar USD108,9 juta pada akhir tahun 2022.
Sebagian besar pendapatan Traveloka berasal dari layanan perjalanan dan lokal yang disediakan oleh pihak ketiga di platformnya seperti hotel, maskapai penerbangan, dan vendor lainnya. Sebagian besar sisanya diatribusikan pada jasa keuangan.
Sementara itu, beban operasional perusahaan tumbuh 14,9% dibandingkan tahun 2021. Sebagian besar bebannya berasal dari iklan dan promosi, yang meningkat 42,8% YoY. Namun kompensasi karyawan turun 5% dibandingkan periode yang sama.
Setelah memperluas penawarannya ke layanan pesan-antar makanan, logistik, dan e-grocery, Traveloka kemudian menutup layanan tersebut dan memprioritaskan kembali sektor perjalanan utamanya.