Pada 2022, pendapatan Pertamina menyentuh level USS84,9 miliar atau paling tinggi. Wiko menyebut kinerja keuangan yang gemilang ini didukung oleh harga minyak dunia yang saat itu berada di kisaran USD97 per barel.
Menurutnya, performa keuangan perseroan dalam tiga tahun terakhir tetap positif, sekalipun harga minyak mentah dunia dipengaruhi oleh gejolak geopolitik dan disrupsi teknologi.
Hingga Oktober 2024, Pertamina berhasil mengantongi laba bersih USD2,66 miliar atau Rp42,1 triliun.
(Dhera Arizona)