Kemudian konsumsi rumah tangga yang cukup optimis dan mampu tumbuh 5,53 persen. Tingkat pengangguran terbuka yang menurun serta nilai tukar petani yang naik 4,14 persen.
Selain itu, ada berbagai macam program intervensi kemiskinan terus dilakukan di Sumatera Utara, dimana sekitar 46,02 persen di antaranya merupakan kebijakan program pengurangan beban pengeluaran.
"Penghambat penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatra Utara, terjadi karena kenaikan harga komoditas pokok selama Maret 2023-Maret 2024 di Sumatera Utara. Di antaranya beras naik 13,98 persen; telur ayam ras naik 24,94 persen, cabai merah naik 71,17 persen dan Gula Pasir naik 18,94 persen," ujar dia.
Sementara itu, garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp642.423/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp490.540 (76,36 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp151.883 atau sekitar 23,64 persen.
Pada periode Maret 2023-Maret 2024, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan maupun Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan turun dari 1,261 pada Maret 2023 menjadi 1,227 pada Maret 2024. Sementara indeks keparahan kemiskinan turun dari 0,324 menjadi 0,302.