Jadi para peneliti ingin mengembangkan metode yang sangat sensitif untuk mengukur kadar sitokin dalam sejumlah kecil keringat pasif.
Mereka menggunakan penelitian sebelumnya tentang sensor keringat yang dapat dipakai untuk memantau penanda penyakit radang usus (IBD).
Perangkat seperti jam tangan ini mengukur tingkat dua protein yang melonjak selama IBD menyala dan saat dikenakan di lengan, keringat pasif berdifusi ke dalam strip sensor.
Sensor tersebut berisi dua elektroda, dilapisi dengan antibodi yang mengikat kedua protein, suatu proses yang mengubah arus listrik yang menuju ke reader.
Reader itu kemudian akan mentransfer data secara nirkabel ke aplikasi smartphone yang mengubah pengukuran listrik menjadi konsentrasi protein.