"Ada perubahan tambahan yang mungkin berarti antibodi yang diinduksi oleh vaksin, atau oleh infeksi varian lain, mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron," ujar Gilbert.
"Sampai kita tahu lebih banyak, kita harus berhati-hati, dan mengambil langkah untuk memperlambat penyebaran varian baru ini," tambahnya.
Sementara itu, menurut para pakar kesehatan upaya untuk mengakhiri pandemi Covid-19 tidak merata dan terfragmentasi. Hal tersebut ditandai dengan terbatasnya akses ke vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah sementara yang sehat dan kaya di negara-negara kaya mendapatkan booster.
Sebuah panel ahli kesehatan yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk meninjau penanganan pandemi SARS-CoV-2 telah menyerukan untuk menyediakan dana dan kemampuan yang lebih besar untuk menyelidiki pandemi.
Salah satu proposal adalah untuk pembiayaan baru setidaknya 10 miliar Dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp144 triliun per tahun untuk kesiapsiagaan pandemi.