sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengamat Pertanian Ungkap Kesalahpahaman Food Estate

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
18/01/2024 09:48 WIB
Hal pertama yang ia tegaskan adalah manfaat dari food estate memang tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat. 
Pengamat Pertanian Ungkap Kesalahpahaman Food Estate. (Foto: MNC Media)
Pengamat Pertanian Ungkap Kesalahpahaman Food Estate. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Guru besar bidang sosiologi pertanian Universitas Brawijaya Mangku Purnomo mengungkap sejumlah kesalahpahaman terkait food estate. Hal pertama yang ia tegaskan adalah manfaat dari food estate memang tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat. 

“Yang bilang food estate tidak sukses hanya karena 1 kali gagal panen itu jelas-jelas tidak mengerti pertanian. Evaluasi baru bisa dilakukan setelah minimal 3 kali siklus panen," jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (18/1/2023).

“Paling cepat kita bisa merasakan manfaat food estate, kalau infrastrukturnya sudah bagus, maka dalam 3 tahun bisa dirasakan. Tapi kalau membangunnya dari awal, setidaknya butuh 5 tahun,” sambungnya.

Mangku menjelaskan bahwa apa yang dimaksud dengan lumbung pangan bukan sekadar pembebasan lahan dan membangun pertanian. Inti utamanya adalah bagaimana hektaran tanah pertanian bisa dikelola secara terpadu oleh pihak tertentu. 

"Food estate juga harus diperluas definisinya, tidak selalu diartikan membuka lahan baru, tapi juga kemampuan agregasi produksi. Artinya, jika ada perusahaan yang mampu mengagregasi dan mengatur manajemen untuk produksi pangan sekitar ribuan ton, maka itu bisa disebut food estate," papar dia.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement