“Sampai kapan ini, kami butuh dana, kami butuh pengunjung. Dari pemerintah tidak ada realisasi apa - apa, tidak ada arahan apa - apa juga, dari pemerintah sampai sekarang diam - diam saja. Sampai kapan ujicoba aplikasi peduli lindungi ini, Sampai kapan sampai waktu yang belum bisa ditentukan,” keluhnya.
Hal serupa juga dirasakan Direktur Utama (Dirut) Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Pribadi, yang menyebut terpaksa menolak ribuan wisatawan karena belum memenuhi aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun diakui ada banyak wisatawan yang sempat ngotot untuk meminta masuk ke destinasi wisata.
“Ada yang ngotot, tapi kita nggak berani, karena itu aturan komitmen kita di masa ujicoba ini, semuanya harus mematuhi itu, batas usia dipatuhi dan juga akses peduli lindungi, dan tidak boleh operasional kolam renang,” terangnya.
Ia berharap agar level PPKM di Malang raya, termasuk Kota Batu bisa diturunkan supaya pengelola wisata bisa memasukkan anak di bawah umur 12 tahun, dan mendapatkan wisatawan lebih banyak lagi.
“Harapan kami tanggal 18 (Oktober) itu pengumuman lagi level PPKM Malang raya turun ke level 1. Jadi lebih leluasa, kolam renang boleh buka, usia nggak ada batasan,” pungkasnya. (TIA)