sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengeluaran Bisa Bengkak, Warga Ramai-Ramai Tolak Usulan Pertalite Dihapus

Economics editor Suparjo Ramalan
22/01/2024 22:01 WIB
Warga ramai-ramai menolak usulan Pertamina menghapus Pertalite karena alasan ini.
Pengeluaran Bisa Bengkak, Warga Ramai-Ramai Tolak Usulan Pertalite Dihapus (foto suparjo ramalan)
Pengeluaran Bisa Bengkak, Warga Ramai-Ramai Tolak Usulan Pertalite Dihapus (foto suparjo ramalan)

Dia yakin pengeluarannya semakin tinggi, bila mengonversi Pertalite menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tidak dibarengi dengan subsidi pemerintah.

Saat ini, harga Pertamax di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta mencapai Rp12.950 per liter. Harga ini turun sejak per 1 Januari 2024 dibandingkan dengan harga akhir tahun lalu yang dipatok Rp13.350 per liter.

“Sekarang aja harga Pertamax Rp 12.000-an, kita ikut harga itu saja cost buat bahan bakar sehari saja pakai hampir tiga literan, nanti per hari kita hampir mengeluarkan hampir Rp40 ribu lebih untuk biaya untuk bahan bakar doang,” keluh Afrizal. 

“Belum nanti apakah itu motornya kredit atau pendapatannya enggak sesuai, nah itu yang akan menjadi beban,” lanjut dia. 

Keluhan serupa juga diutarakan Ginting, pedagang ketoprak di Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan. Menurutnya, harus ada subsidi pemerintah, bila BBM bersubsidi dihapus negara.

Ginting yakin kebijakan penghapusan Pertalite berdampak signifikan bagi harga sejumlah bahan pokok utama. Maklum saja, pria asal Medan itu merupakan pedagang makanan yang membutuhkan nilai jual bahan pokok yang murah.

“Kalau saya sih sayang dihapus ya, karena kan harganya murah, terjangkau buat perantau kayak saya, tapi saya juga enggak tahu alasan mau dihapus gitu. Kan biasanya juga ngantre dan kadang-kadang kita juga, ya kalau Pertalite habis, kita mau enggak mau beli Pertamax, meski harganya lebih mahal,” paparnya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement