IDXChannel - Real Estate Indonesia (REI) menilai konsep bangunan ramah lingkungan atau green building sulit diterapkan saat membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, biaya yang dikeluarkan tidak murah.
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto menerangkan, ada penambahan biaya yang tidak murah, terutama dari sisi penggunaan material. Sedangkan anggaran pemerintah membangun hunian bagi MBR juga masih terbatas.
Joko menjelaskan, salah satu konsep bangunan yang mungkin bisa diterapkan pada pembangunan rumah MBR berkaitan dengan bentuk bangunannya saja. Artinya, belum sampai pada penggunaan material ramah lingkungan yang tentunya memiliki biaya lebih mahal.
"Kita bicara ketika bangunan hijau, dan konteksnya melarikan ke bangunan MBR, karena pastinya ada konsekuensi dari sisi biaya, namun kita akan memikirkan bentuk bangunannya, secara ventilasi, bisa disimpulkan untuk mengurangi emisi karbon itu," ujar Joko saat ditemui usai menghadiri Rakerda REI DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (29/11/2023).