Dari segi fasilitas, Bandara Sam Ratulangi Manado dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan aviobridge yang semula 4 unit menjadi 6 unit. Konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit.
Sedangkan infrastruktur dilakukan perluasan akses jalan bandara, toll gate, sewage treatment plant, perluasan water house, penambahan kolam retensi & rain water tank dan perluasan area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan & roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.
Faik juga mencatat desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengkombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris (pakarisan) yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah.
Bandara Sam Ratulangi Manado terletak di lokasi strategis dan menghubungkan ke berbagai destinasi wisata favorit wisatawan domestik dan mancanegara seperti Bunaken, Danau Linow, Air Terjun Ratahan Telu, Desa Woloan, dan Pantai Likupang. Faik memastikan, Angkasa Pura I berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata secara berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Utara melalui penyediaan area promosi pariwisata berupa panggung untuk pentas seni musik dan tarian daerah di ruang tunggu.
Pada 2021, Bandara Sam Ratulangi Manado melayani 12.065 pergerakan pesawat, dimana 11.672 diantaranya merupakan penerbangan domestik, dan 393 penerbangan internasional. Di tahun yang sama, Bandara Sam Ratulangi Manado juga melayani 925.017 pergerakan penumpang, yang terdiri dari 906.916 penumpang domestik dan 18.101 penumpang internasional. Untuk kargo, di tahun 2021 Bandara Sam Ratulangi Manado melayani 16.577 ton kargo, yang terdiri dari 16.065 ton kargo domestik dan 511 ton kargo internasional. (TIA)