Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menilai keterbatasan fiskal menjadi tantangan dalam menghadirkan kelengkapan jaringan transportasi perkotaan.
Sehingga menurutnya, subsidi di sektor energi yang tiap tahunnya tembus Rp113 triliun mestinya bisa sedikit digeser ke sektor transportasi, utamanya dalam pemenuhan jaringan transportasi perkotaan.
Dikatakan Djoko, saat ini subsidi yang diberikan pemerintah ke sektor transportasi hanya berada di angka Rp12,29 triliun pada 2024, itupun terbagi di Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan.
"Jadi bagaimana setiap kawasan perumahan itu disediakan angkutan umum, setelah itu baru harga BBM itu dinaikkan saja, digantikan. Selama itu tidak ada tetap saja pilihannya sepeda motor," pungkas Djoko.
(NIA)