sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penguatan Rantai Pengelolaan Sampah Diklaim Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
02/03/2023 21:02 WIB
keberadaan sampah memiliki dampak yang demikian besar pada perubahan iklim yang terjadi secara global.
Penguatan Rantai Pengelolaan Sampah Diklaim Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat (foto: MNC Media)
Penguatan Rantai Pengelolaan Sampah Diklaim Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) turut mendukung penguatan rantai pengelolaan sampah di masyarakat demi mewujudkan target nir-emisi (net zero emission/NZE) pada 2060 mendatang.

Tak hanya soal mereduksi emisi, pengelolaan sampah yang lebih baik juga diyakini dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Septriana Tangkary, saat turut hadir dalam Forum Creative Talks Pojok Literasi dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Badung, Bali, Kamis (2/3).

Menurut Septriana, keberadaan sampah memiliki dampak yang demikian besar pada perubahan iklim yang terjadi secara global.

"Sampah yang kita hasilkan sehari-hari, yang tidak dikelola dengan baik atau berakhir dan menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan menghasilkan gas metana, salah satu Gas Rumah Kaca (GRK), yang dapat mendorong pemanasan global dan perubahan iklim," ujar Septriana.

Sebagai upaya pengurangan jumlah sampah, Septriana menyampaikan bahwa pemerintah sudah melakukan ajakan bagi masyarakat.

Misalnya saja ajakan berpindah menggunakan tas ramah lingkungan dan penggunaan botol minum (tumbler) sebagai langkah sederhana menekan jumlah sampah plastik. Hal tersebut diiringi dengan aksi mitigasi Pemerintah yang dilaksanakan secara bertahap dan komprehensif.

"Presiden Joko Widodo dalam Forum One Ocean Summit 2022 menyampaikan komitmen Indonesia mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada tahun 2025. Berbagai upaya juga dilakukan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang sudah dilakukan di berbagai wilayah termasuk Bekasi dan NTT," tutur Septriana.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Badung, I Wayan Puja, mengungkap bahwa Kabupaten Badung mengembangkan metode pengolahan sampah yang terstruktur, sistematis, dan masif.

"Jadi sampah itu kita kelola dengan urut-urutannya, dengan sistematikanya, dan dengan gerakan yang menyeluruh oleh seluruh yang menghasilkan sampah," ujar Wayan.

Wayan menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya. Upaya pemilahan sampah, misalnya, juga dapat dilakukan sejak dari rumah. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk memproduksi kompos dari sampah organik.

"Sedangkan untuk sampah anorganik, pihaknya terus menerus memperkuat bank sampah di setiap desa di Kabupaten Badung serta menambah TPS3R yang juga berfungsi sebagai bank sampah tingkat wilayah yang bisa memicu bangkitnya circular economy," tegas Wayan. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement