sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengusaha Masih Simpan Uang di LN, Pengamat: BI Rate Harus Naik Selamatkan Rupiah

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
18/11/2022 07:15 WIB
Tekanan terhadap kinerja mata uang Rupiah mulai mereda setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 5.25%.
Tekanan terhadap kinerja mata uang Rupiah mulai mereda setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 5.25%.
Tekanan terhadap kinerja mata uang Rupiah mulai mereda setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 5.25%.

IDXChannel - Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebut tekanan terhadap kinerja mata uang Rupiah mulai mereda setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 5.25%.

Jika di akhir pekan kemarin Rupiah sempat menguat di bawah level 15.500. Pada perdagangan hari ini sesaat menjelang pengumuman BI 7 Days Repo Rate, Rupiah sempat mengalami pelemahan hingga menyentuh 15.700 per US Dolar. Sebelum akhirnya sedikit menguat di kisaran 15.660 per US Dolar pada perdagangan sore.

"Kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan sebenarnya terjadi di saat kondisi fundamental ekonomi kita justru menunjukan kinerja yang bagus. Di pekan ini data neraca perdagangan mencatatkan surplus yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Inflasi belakangan ini juga melandai bahkan mampu membukukan deflasi. Tekanan inflasi juga mereda belakangan ini, dan diperkirakan akan tetap rendah hingga tutup akhir tahun," kata Gunawan, Kamis (17/11/2022).

Di sisi lain, sebut Gunawan, Bank Sentral Amerika Serikat (The FED) juga diyakini akan bersikap lebih lunak dalam menyikapi kenaikan suku bunga acuannya ke depan, seiring inflasi yang mulai mereda. Sehingga kenaikan bunga acuan saat ini gaungnya adalah menghindari tekanan pada mata uang Rupiah yang melemah terhadap USD.

"Ini bisa menghindarkan RI dari ancaman potensi inflasi yang lebih tinggi," sebutnya.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement