Ia pun berharap pertemuan antara Kemendag dan Aprindo bisa berlanjut seminggu sekali agar ada titik terang.
"Saya minta ini terus berlanjut sampai selesai. Kalau perlu seminggu sekali. Karena kalau tidak kami akan bersuara terus meminta kepastian," tukas Roy.
Diketahui bersama, Aprindo sudah menanti lama perkembangan pembayaran rafaksi minyak goreng yang mana seharusnya dibayarkan setelah program minyak goreng satu harga berakhir pada 31 Januari 2022 yang lalu. Namun, seiring berjalannya waktu hingga Menteri Perdagangan M. Lutfi diganti oleh Zulkifli Hasan, pembayaran selisih harga tidak ada kelanjutannya.
Aprindo sebagai asosiasi yang menaungi 31 pengusaha ritel akhirnya geram dengan janji pemerintah itu. Hingga, Aprindo memutuskan untuk bersuara meminta keadilan.
Segala upaya pun dilakukan, sampai akhirnya Aprindo diberikan undangan resmi oleh Kemendag, itu pun karena hasil desakan dan ancaman para peritel. (RRD)