“Nah saya minimum harus mengorder 4o feet kontainer dari Surabaya. At least dua minggu pak baru dikirim kosong ke Ambon. Sampai di Ambon saya mesti tracking lagi dari pabrik ke sini (pelabuhan) pakai mobil thermoking. Jadi betul-betul yang tadi itu betul double handling. Karena 40 feet ini, maaf infrastruktur di Kota Ambon terlalu kecil pak, jadi tidak bsa ditarik. Kecuali kalau 20 feet bisa pak,” kata dia.
Dia mengaku bahwa untuk ekspor ke Jepang membutuhkan waktu 35 hari karena harus menunggu di Surabaya atau Jakarta. Dia mengatakan di Ambon memang diperlukan pelabuhan baru untuk memudahkan segakanya.
“Jadi saya rasa sudah betul pak kalau kita di Ambon ini mesti ada new port. Jadi terintegrasi semua dan memudahkan segala-galanya,” paparnya.
(SANDY)