"Kami merasa terhormat telah menarik peserta yang beragam, dengan 22 pemimpin bisnis dari Indonesia, 18 dari Malaysia, dan masing-masing dari Kamboja dan Myanmar. Jumlah pemilih yang mengesankan ini menandakan potensi dan antusiasme yang sangat besar yang ada di wilayah kami, dan ini menegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat ikatan bisnis dan mendorong ekosistem kewirausahaan yang berkembang," jelasnya.
Ismadji menjelaskan, tujuan digelarnya business gathering ini. Pertama, sambungnya, untuk mendorong kolaborasi bisnis di antara sesama alumni ASEAN, yakni dengan menciptakan platform untuk pertukaran, jaringan, dan kemitraan sinergis.
"Dengan memanfaatkan pengalaman bersama dan keahlian kami yang beragam, kami dapat menjalin ikatan yang lebih kuat yang tidak hanya akan menguntungkan usaha kami masing-masing, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan kawasan ASEAN secara keseluruhan," terangnya.
Sementara itu, tujuan kedua acara ini, yaitu untuk menjadi batu loncatan bagi masuknya usaha kecil dan menengah (UKM) Jepang ke ASEAN. Menurut Ismadji, dengan hubungan ekonomi yang berkembang antara Jepang dan ASEAN, maka sangat penting bagi pihaknya untuk membangun diri sebagai mitra yang dapat diandalkan bagi rekan-rekan Jepang kita.