Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Pengusaha Yakin Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen di 2023

Economics
Heri Purnomo
16/02/2023 18:34 WIB
GAPMMI meyakini industri makanan dan minuman (mamin) akan moncer di 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengusaha Yakin Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)
Pengusaha Yakin Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) meyakini industri makanan dan minuman (mamin) akan moncer di 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua GAPMMI Adhi S Lukman optimistis industri mamin akan mengalami pertumbuhan di atas 5 persen meskipun pada 2023 adanya bayang-bayang resesi ekonomi.

"Proyeksi yang saya harapakan ini harus di atas tahun lalu, sekarang minimal di atas 5 sampai 7 (persen) itu harusnya bisa dicapai," katanya dalam acara kerja sama antara GAPMMI dan Schneider Electric dalam pengembangan SDM Digital Industri mamin di Jakarta, Kamis (16/2/2023). 

Adhi mengatakan, meskipun kondisi industri mamin belum pulih seperti kondisi sebelum pandemi, namun pada tahun ini akan mengalami pertumbuhan yang bagus.

Bahkan, kata dia, di tahun 2024 pertumbuhan industri mamin bisa mencapai 7 persen.

"Dan mudah-mudahan di 2024 bisa lebih dari 7 persen," katanya. 

Menurut Adhi, pertumbuhan tersebut akan tercapai lantaran industri mamin saat ini sudah berkembang ke arah transformasi digital.

"Pentingnya proses transformasi, karena jika kita tidak berproses maka kita tidak akan mengalami pertumbuhan, bahkan saat oandemi mungkin kita akan terpuruk," katanya.

Selain itu, pada tahun ini dan tahun depan industri mamin akan terus meningkat karena memasuki tahun politik. Dia menuturkan, biasanya di tahun-tahun itu akan banyak.

"Biasanya tahun poltik itu konsumsi meningkat karena banyak kegiatan dan ini merupakan peluang kita. Dari pasar global dan dalam negeri juga ada peningkatan," katanya. 

Adapun nilai investasi PMDN industri mamin pada 2022 meningkat 107 persen mencapai Rp54,9 triliun dari Rp26,5 triliun pada 2021.

(YNA)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.