IDXChannel - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran, menyoroti minimnya impor bahan baku untuk industri makanan dan minuman (mamin) di dalam negeri.
Menurutnya, impor tak selalu buruk. Impor bahan baku penting guna menambah nilai tambah dari produk yang dihasilkan industri makanan minuman. Bukan semata langsung untuk dikonsumsi.
"Bahan baku industri makanan dan minuman bergantung pada pasokan barang setengah jadi dari produksi dalam negeri dan impor, seperti gula, kedelai, gandum, bawang putih, minyak sayur dan tepung. Tapi sayangnya impor masih dianggap sebagai kebijakan yang tidak nasionalis dan tidak populer," jelas Hasran dalam webinar CIPS, Rabu (15/2/2023).
Lebih lanjut, Hasran menilai impor bahan baku oleh perusahaan makanan dan minuman berskala kecil dan mikro akan menghasilkan peningkatan output, nilai tambah, upah, serta margin intensif.