sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penjualan REC Laris-Manis, PLN Diklaim Sukses Penuhi Kebutuhan Listrik Hijau

Economics editor taufan sukma
07/02/2024 17:38 WIB
Sejak diluncurkan pada tahun 2020 hingga akhir 2023, penjualan total REC PLN telah melebihi 5 Terrawatt hour (TWh).
Penjualan REC Laris-Manis, PLN Diklaim Sukses Penuhi Kebutuhan Listrik Hijau (foto: MNC media)
Penjualan REC Laris-Manis, PLN Diklaim Sukses Penuhi Kebutuhan Listrik Hijau (foto: MNC media)

"Pentingnya REC sebagai langkah dekarbonisasi, terutama di sektor industri dan bisnis, dijelaskan sebagai respons terhadap tuntutan zaman. Produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi kunci daya saing industri saat ini," ujar Ali, Selasa (6/2/2024).

Diketahui, REC merupakan layanan yang diberikan oleh PLN kepada pelanggan untuk memudahkan mereka memperoleh pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.

Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt-hour (MWh) yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.

Hingga akhir 2023, lebih dari 269 pelanggan telah memanfaatkan REC PLN, di mana sektor industri dan bisnis di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menjadi pengguna terbanyak.

Ali menjelaskan, terdapat enam pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Jawa Barat, PLTP Lahendong di Sulawesi Utara, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru di Sulawesi Selatan , PLTP Ulubelu di Lampung, PLTA Cirata di Jawa Barat dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur di Jawa Tengah.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement