“Misal kita siapin paket Rp4 juta perorang kan ada yang nuker cuman Rp2 juta, Rp1 juta, kaya gitu. Sisa-sisa itu yang kita pergunakan untuk go show,” kata dia.
“Pengalaman kami yang go show yang bisa kita layani hampir 40-50% itu yang bisa kita layani,” katanya.
Adapun BI menegaskan saat go show masyarakat akan tetap diarahkan mengisi aplikasi PINTAR agar terlihat berapa orang dan jumlah penukaran. Jika go show dibiarkan nanti bisa terjadi antara uang dan orang tidak mencukupi.
“Dan sekarang juga berdasarkan pengalman bagi mereka yang sudah menukar kita kasih tanda juga sudah melakukan penukaran agar tidak dua atau tiga kali gitu,” kata dia.
"Jadi bukan dibatasi, BI memandang aspek pemerataan supaya sebagian besar masyarakat bisa teprenuhi kebutuhan uangnya tadi," pungkasnya.
(NIY)