IDXChannel—Apa penyebab PHK massal Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken? Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan secara massal ditempuh perusahaan ketika kondisi bisnis dan keuangan usaha tidak lagi mampu untuk membayar operasional.
Sebelum akhirnya melakukan PHK besar-besaran, perusahaan yang tengah menghadapi krisis umumnya akan berupaya bertahan dengan cara lain. Misalnya dengan melakukan efisiensi biaya, menggelar promosi untuk meningkatkan penjualan, dan sebagainya.
Lalu apa penyebab PHK massal Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken?
Penyebab PHK Massal Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken
Sritex
Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mulai melorot sejak 2017 dan berlanjut hingga 2019. Pada 2021 Sritex digugat PKPU oleh berbagai pihak. Sritex terjerat utang ratusan juta dolar AS dan tidak mampu membayarnya kepada kreditur.
Pendapatan perseroan juga menurun dratis saat pandemi. Selain itu Sritex juga harus bersaing dengan produk impor China, yang notabene dapat diproduksi dengan ongkos yang murah dan dapat dijual di pasaran Indonesia dengan harga murah.
Pada akhirnya Sritex dinyatakan pailit oleh PN Semarang pada 2024, menyusul setelahnya PHK massal terhadap ribuan karyawan Sritex.
Yamaha
PT Yamaha Music Product Asia dan PT Yamaha Indonesia menutup dua pabrik. Kedua perusahaan ini kabarnya melakukan PHK massal terhadap 1.000 lebih karyawannya. Pabrik yang memproduksi alat musik itu mengalami penurunan permintaan yang cukup drastis, dan kabarnya merelokasi produksinya ke negara lain.
KFC
KFC adalah restoran yang menyajikan ayam goreng tepung siap saji. Brand di bawah naungan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) ini telah melaporkan kerugian sejak beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi covid-19.
Karena terus mencatatkan kerugian, perusahaan mau tidak mau menutup puluhan gerai di beberapa tempat. Penutupan gerai ini tentunya mengakibatkan pemutusan hubungan kerja. Sejak 2024, jumlah karyawan KFC terus menurun.
Sanken
PT Sanken Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi power supply dan transformator. Perusahaan ini tutup karena tidak lagi mendapatkan pemutakhiran desain dan teknologi dari perusahaan induknya di Jepang.
Divisi yang membawahi Sanken Indonesia di Jepang dijual oleh perusahaan induk, akan tetapi kepemilikan Sanken Indonesia tidak ikut berpindah. Sehingga perusahaan ini tidak mendapatkan dukungan pemutakhiran.
Selain itu, Sanken Indonesia juga sulit bersaing dengan produk-produk baru di pasaran. Kabarnya perusahaan sudah merugi sejak 2019.
Itulah beberapa penyebab PHK massal Sritex, Yamaha, KFC, dan Sanken.
(Nadya Kurnia)