Koordinator Evaluasi dan Pelaporan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian RI, Batara Siagian menjelaskan, saat ini kondisi harga gabah di tingkat petani mengalami peningkatan.
"Kalau harga gabah naik ya wajar saja, karena sebetulnya kan yang harus kita lihat itu adalah kapasitas, petani itu tidak bisa menambah kapasitas, ketika biaya produksi naik maka harganya harus naik dong," sambung Siagian.
Adapun pemerintah menargetkan stok beras Bulog mencapai 1,2 juta ton di akhir 2022. Namun penyerapannya terganggu oleh harga gabah yang lebih tinggi.
Jika Bulog tidak mampu menyerap panen petani, maka kemungkinan stok ketersediaan beras Desember tidak akan mencapai 1,2 juta ton atau hanya 500 ribu.
(DES)