"Kemungkinan besar untuk harga emas sendiri masih akan mengalami kenaikan karena target untuk saat ini kemungkinan di 2.350 kemudian jika sudah tercapai, menuju 2.400, harus diingat bahwa 2.400 itu kemungkinan tidak tercapai di akhir tahun," jelas Ibrahim.
Menurut dia, pada akhir tahun jika bank sentral AS tetap menurunkan suku bunga, namun tidak tinggi. Sehingga karena dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah ini membuat harga emas akan meluncur tinggi.
"Untuk minyak dunia sendiri kemungkinan besar akan mendidih lebih tajam lagi," katanya.
Selain itu, ada ketakutan bahwa yang diincar oleh Israel adalah kilang-kilang minyak di Iran, sehingga kebutuhan produksi untuk pemenuhan anggota negara OPEC ini akan mengalami penurunan dan membuat harga minyak mentah akan mendidih dan kemungkinan akan menyentuh level USD100 per barel dalam 2024.
Sedangkan untuk rupiah sendiri, penguatan indeks dolar AS ini salah satu penyebab rupiah mengalami pelemahan.