Disisi lain, lanjut Ibrahim, pada masa cuti yang begitu lama hampir 8 hari ini membuat indeks dolar itu terus mengalami penguatan signifikan, sehingga rupiah di perdagangan internasional terus mengalami pelemahan.
"Karena secara internal Bank Indonesia tidak bisa melakukan intervensi, kemudian data-data ekonomi Indonesia tidak bisa dirilis karena bersamaan dengan libur Idulfitri, wajar kalau rupiah terus mengalami pelemahan di atas Rp16.000," pungkasnya. (WHY)