IDXChannel - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah membawa dampak nyata terhadap melonjaknya harga berbagai komoditas dunia. Sebut saja harga minyak hingga pasokan gas yang pada akhirnya melambung tinggi seiring terganggunya suplai dari kedua negara tersebut.
Tak hanya minyak dan gas, perang kedua negara Eropa tersebut rupanya juga berimbas pada harga kebutuhan pangan, mengingat keduanya merupakan salah satu negara produsen gandum terbesar di dunia. Praktis, terganggunya proses produksi akibat perang membuat kapasitas produksinya juga terganggu, sehingga memantik kelangkaan dan lonjakan harga terkait kebutuhan impor ke negara-negara konsumen gandum.
Di Indonesia, meski bukan negara yang makanan utamanya gandum, namun dalam kehidupan sehari-harinya cukup familiar dengan mie instan, yang salah satu bahan bakunya adalah gandum. Bahkan, produksi mie instan di Indonesia sejauh ini masih cukup bergantung pada pasokan impor. Dengan harga gandum yang melonjak akibat terganggunya pasokan dari Rusia-Ukraina, pada akhirnya juga berakibat pada melambungnya harga mie instan di dalam negeri.
Mengutip dari economy.okezone.com Menurut Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), naiknya harga gandum cepat atau lambat akan berdampak pada pangan Indonesia, seperti mi instan dan terigu.
"Dampaknya harga bisa naik, berat bersih produk berkurang, atau menurunkan kualitas," kata Bhima, Jumat (4/3/2022).