IDXChannel - Pembangunan ekonomi Indonesia saat ini dialihkan ke pembangunan rendah karbon. Dimana paradigma ini dinilai sejalan dengan komitmen global guna mengurangi tingkat emisi karbon dan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mengutip program Power Breakfast IDX Channel, Selasa (24/8/2021), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan bahwa saat ini Pembangunan Ekonomi Indonesia telah dialihkan ke pembangunan ekonomi yang rendah karbon.
Seperti diketahui, pembangunan rendah karbon atau LCD merupakan salah satu prioritas nasional dan menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Nantinya dengan instrumen ini, diharapkan dapat tercapai produktivitas ekonomi yang memadai, serta menurunkan dampak ekologi yang terjadi akibat kegiatan ekonomi efek rumah kaca.
“Karena alokasi dana APBN untuk mendukung program low carbon development ini masih 24 persen, dari total dana yang dibutuhkan. Sedangkan 76 persen lainnya diharapkan dari non pemerintah,” ungkap Suharso dalam siaran persnya, dikutip Selasa (24/8/2021).
Oleh karena itu, pihak Bappenas membutuhkan strategi transformasi transisisi yang kokoh dan sustainable, dengan mempertimbangkan kesiapan sumberdaya, pendanaan, dan teknologi. Meski demikian, guna mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kolaborasi multipihak, dengan pihak-pihak terkait maupun para pemangku kepentingan dalam hal pendanaan.