Sedangkan sebanyak 31 persen responden lainnya bersedia untuk di vaksin, namun masih belum yakin dengan keamanannya.
Kemudian, kata Dedy, survei dari Palang Merah Indonesia yang didukung federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit pada akhir September 2021, juga mengungkapkan dua faktor yang menjadi alasan utama masyarakat menolak vaksinasi COVID-19.
“Alasan pertama ialah takut akan injeksi beserta efek sampingnya dan yang kedua adalah masih mencari informasi komprehensif terkait vaksin,” imbuh Dedy.
Selain itu diseminasi informasi yang benar ke masyarakat mengenai efek vaksinasi, kata Dedy masih terhambat dengan banyaknya hoaks di ruang digital.
“Hal ini tentunya sangat berbahaya dan memiliki dampak besar terhadap upaya negara untuk lepas dari jerat pandemi COVID-19,” katanya.
Tidak hanya seputar vaksinasi, beragam hoaks terkait penyakit COVID-19 sendiri dan PPKM juga pada akhirnya membuat masyarakat menghiraukan bahaya yang ditimbulkan oleh virus tersebut.