Sebaliknya, perdagangan antara AS dan China turun untuk pertama kalinya sejak 2019. Perdagangan dengan AS bernilai $664 miliar tahun lalu, turun 11,6 persen dari tahun 2022.
Wang Lingjun, wakil menteri Administrasi Umum Kepabeanan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa perdagangan negara itu akan menghadapi lebih banyak rintangan pada tahun 2024.
“Kompleksitas, tingkat keparahan dan ketidakpastian lingkungan eksternal meningkat, dan kita perlu mengatasi berbagai kesulitan serta berupaya lebih banyak lagi untuk mendorong lebih jauh pertumbuhan perdagangan asing,” ujarnya.
Angka-angka menunjukkan bahwa ekspor China turun 4,6 persen sepanjang setahun ini, penurunan pertama sejak 2016, sedangkan impor turun 5,5 persen.
Data Jumat juga menunjukkan angka-angka ekonomi domestik yang suram. Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan deflasi di China terus berlanjut selama tiga bulan berturut-turut pada Desember lalu.