Menurutnya, lewat road map yang telah disusun tersebut, Bambang optimistis IKN bakal menjadi kota pertama di Indonesia pada tahun 2045 yang sudah berhasil mencapai target net zero emissions. Penggunaan bahan bakat fosil terutama untuk kendaraan pribadi bakal diatur ketat pengunaannya di IKN, sehingga penggunaan energi bakal dioptimalkan menggunakan energi baru terbarukan.
"Kita ingin kota ini menajdi suatu model dari kota-kota lain di Indonesia sebgai kota yang resilience dari perubahan iklim. Tadi saya sebutkan juga bahwa ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan adaptasi, mitigasi dan cilamte proving," lanjutnya.
Selain itu, Bambang menilai Nusantara juga menjadi kota pertama di Indonesia yang sudah berhasil menyusun dokumen RLDC dan road map untuk mengatasi perubahan iklim. Harapannya langkah ini bisa menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
"Ini adalah dokumen pertama bagi indoensia, Nusantara adalah kota pertama di Indonesia yang memiliki dokumen RLDC, jadi saya kira ini merupakan milestone penting dan cukup berserjarah tidak hanya bagi Nusantara tapi bagi indoensia dalam hal perubahan iklim," kata Bambang.
"Bagaimana nanti kita mencoba mengatasi berbagai permasalahan yang kemungkinan timbul ke depannya untuk mencoba melakukan beberapa langkah yang berhubungan dengan kemungkinan adanya perubahan iklim ke depan," ujarnya.
(FRI)