“Jadi bisa dibilang gudang beku ikan adalah gudang protein karena bisa mempertahankan mutu ikan," ujarnya.
Senada, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki menjabarkan WMS mengintegrasikan perangkat internet of thing (IoT) dan aplikasi. Gudang beku yang menerapkan WMS bisa dipantau keterisiannya secara real time sekaligus dilihat turnover ikan yang keluar-masuk baik harian, bulanan hingga tahunan.
Berny menyebut WMS juga menjadi bagian dari sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional (STELINA). “Ini yang kami kembangkan untuk memperluas trading ikan dan meningkatkan efisiensi operasional," kata Berny.
Berny menambahkan, ada 2.110 gudang beku khususnya untuk produk perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai 813.966 ton. Dari jumlah tersebut, tercatat 113 gudang beku yang telah menerapkan WMS.
"Tentu melalui forum ini kami mengajak pengelola gudang beku untuk menerapkan WMS dalam rangka pemanfaatan pangan biru mendukung program prioritas Presiden RI,“ tutur Berny.
(DESI ANGRIANI)