sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pangan Biru; Renjana Bangsa Pelaut yang Lama Tersesat di Darat

Economics editor Taufan Sukma Abdi Putra
09/11/2025 09:59 WIB
BMKG telah mengingatkan adanya potensi krisis pangan yang mengintai, yang diprediksi dapat terjadi pada 2050 mendatang,
Pangan Biru; Renjana Bangsa Pelaut yang Lama Tersesat di Darat (foto: iNews Media Group)
Pangan Biru; Renjana Bangsa Pelaut yang Lama Tersesat di Darat (foto: iNews Media Group)

IDXChannel – "Matilah engkau mati, Kau akan lahir berkali-kali." Kalimat itu menjadi pembuka sebuah novel bergenre historical fiction berjudul Laut Bercerita, yang terbit pada 2017 lalu.

Berkisah tentang perjuangan aktivis mahasiswa pra-reformasi di era 90-an, Sang penulis, Leila S Chudori, konon sengaja memilih diksi Laut untuk nama karakter utamanya, sebagai kiasan atas luasnya kisah yang dapat diceritakan tentang sejarah kelam dunia aktivisme saat itu.

Meminjam point of view Leila dalam novel tersebut, memang banyak kisah yang bisa dan perlu terus diceritakan tentang laut, agar tak lekang oleh waktu. Mendorongnya sebagai arus utama agar tak terpinggirkan oleh zaman. Seperti halnya nasib perekonomian biru (blue economy) yang hampir selalu tak menentu, bahkan di bumi Indonesia yang notabene telah sejak lama mengeklaim diri sebagai Bangsa Pelaut.

Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kerap kali telah mengingatkan adanya potensi krisis pangan yang mengintai, yang diprediksi dapat terjadi pada 2050 mendatang. Saat itu, jumlah penduduk dunia diproyeksi bakal mencapai 10 miliar jiwa, dan masih ditambah dengan kondisi perubahan iklim, dengan tren peningkatan suhu yang terus terjadi, yang tentu membawa masalah besar di sektor pertanian.

"Dengan penduduk bumi makin banyak, lahan semakin terbatas, suhu bumi makin panas, maka pertanian darat sudah berada pada batas kemampuannya. Sebaliknya, laut menyimpan potensi luar biasa sebagai frontier berikutnya bagi produksi pangan berkelanjutan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, saat tampil dalam International Sustainability Forum, di Jakarta, Jumat (10/10/2025) lalu.

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement