Arus Utama
Dengan jumlah populasi mencapai 270 juta jiwa, termasuk di dalamnya sekitar 100 juta jiwa yang tinggal di kawasan pesisir, Sakti meyakini bahwa langkah mendorong Indonesia untuk go global melalui pendekatan blue food system sangat memungkinkan dan memang layak untuk diperjuangkan.
Caranya adalah dengan mendorong konsep blue food dan juga blue economy secara keseluruhan menjadi sebuah arus utama yang ada di masyarakat, dan juga narasi yang dikedepankan dalam setiap sektor kehidupan, mulai dari kehidupan sosial, budaya, pemerintahan, tata kota, sampai perekonomian dan segala macam bidang turunannya.
Dalam hal ini, Direktur Infrastruktur PT Perikanan Indonesia (Persero), Muhammad Rizali Umarella, memiliki pendekatan menarik. Lewat buku yang ditulisnya dengan judul Dari Laut untuk Manusia, Rizali menyoroti anomali yang selama ini terjadi di Indonesia, yang meski secara geografis merupakan negara kelautan (maritim), namun hampir seluruh kebijakan yang diambil justru menggunakan pendekatan berbasis daratan (agraris).
Misalnya saja sumber pangan yang semata-mata mengandalkan produk pertanian (bukan produk laut), alat penghubung antar pulau yang mengandalkan jembatan dan angkutan udara (bukan angkutan laut), hingga kebijakan perluasan daratan lewat kebijakan reklamasi.
Deretan fakta tersebut, menurut Rizali, menjadi bukti sahih bahwa potensi kelautan nasional selama ini selalu dinomorduakan dan tidak menjadi prioritas, sehingga ditempatkan di belakang.
"Kita bisa lihat, bahkan rumah-rumah yang ada di kawasan pesisir justru menempatkan laut di belakang. Mereka membelakangi laut. Sesuatu yang kita taruh di belakang itu pasti hal yang tidak penting. Bukan prioritas. Yang di belakang itu identik dengan sampah, jemuran atau gudang. Maka perspektif ini yang harus diubah. Laut itu masa depan, jadi harus ditempatkan di depan dan jadi arus utama," ujar Rizali, saat peluncuran bukunya tersebut, di Jakarta, Juni 2025 lalu.
