Lahan rawa tersebut, di antara tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan daerah lainnya.
"Insyaallah mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan optimalkan semua ini karena masalah padi adalah masalah global, bukan lagi masalah nasional. Kita mulai jalan Desember 2023. Nah, ini harus kita kolaborasi antarnegara," ujar Mentan.
Dia menambahkan, peningkatan produksi wajib dilakukan mengingat saat ini kawasan regional Asia tengah menghadapi ancaman krisis pangan. Selain itu, Indonesia juga tengah dihadapkan pada kebijakan impor yang harus ditekan melalui capaian swasembada.
"Kita memang harus menekan impor dengan meningkatkan produksi. Karena itu, teknologi water management kita lakukan dengan sirkulasi air yang bagus sehingga padi tumbuh dengan baik. Saya minta bulan Desember sudah meeting, kita harus bergerak cepat karena ini persoalan dunia, bukan persoalan Indonesia saja," tuturnya.
Sementara Prapan mengatakan bahwa kolaborasi dan kerja sama pangan dengan Indonesia sudah dilakukan sejak lama terutama dalam memperkuat ketahanan pangan di kawasan ASEAN.