IDXChannel - Gapai, startup yang membantu tenaga kerja Indonesia untuk mengejar karier di pasar global, mendapatkan pendanaan tahap awal senilai USD1 juta (Rp16 miliar) untuk memperluas layanan penempatan kerja internasionalnya.
Paul Santos, Managing Partner Wavemaker Partners mengatakan, putaran pendanaan ini dipimpin oleh Wavemaker Partners dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor.
"Wavemaker Partners dan Antler merupakan dua VC global dengan spesialisasi investasi startup tahap awal di Asia Tenggara. Investasi dari Wavemaker Partners dan Antler mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam merevolusi proses penyaluran kerja migran antar negara," ujarnya dalam rilis Senin (13/5/2024).
Berdasarkan data nasional tahun 2020-2023, terdapat peningkatan 7x lipat kasus perdagangan ilegal terhadap pekerja migran dari Indonesia. Sekitar 1.800 orang telah menjadi korban penempatan kerja ilegal di berbagai negara.
Untuk mengatasi masalah ini, Gapai berfokus untuk menyaring kandidat, melakukan wawancara, dan memberikan pelatihan peningkatan keterampilan bagi para pekerja Indonesia, untuk membangun jaringan talenta siap kerja yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional.
Dalam hal ini, Gapai berperan untuk menghubungkan calon karyawan dengan perusahaan yang sesuai dalam platformnya yang inovatif, sehingga proses penempatan kerja lintas batas negara dapat menjadi lebih cepat, aman, dan transparan dibandingkan melalui agen konvensional.
Di tahap awal, Gapai akan menggunakan dana segar ini untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif.
Selain itu, Gapai berupaya merevolusi proses pengalaman penempatan pekerja migran di luar negeri dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan, dan transparansi.
Dengan izin dan proses baru, Gapai mampu menciptakan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat dari tahun lalu. Di tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 di antaranya untuk berkarir di lanskap global.
Gapai sebagai platform bagi pekerja migran mentransformasi proses tersebut. Melalui aplikasinya, proses penyaluran dibuat menjadi lebih cepat dan lebih efisien bagi perusahaan dan kandidat. Dengan menerapkan penyaringan kandidat yang teliti, Gapai bertujuan untuk memastikan proses lamaran yang berkualitas tanpa harus menunggu lama seperti biasanya, dan semua diselesaikan hanya dalam satu hingga dua bulan.
"Dengan demikian, perusahaan mendapatkan aliran kandidat yang menjanjikan dari Indonesia secara cepat dan stabil, sekaligus menghemat biaya tenaga kerja dan perekrutan. Kami sangat menantikan pertumbuhan Gapai dan kami bangga dapat mendukung Gapai dalam memberikan kesempatan yang adil bagi para tenaga kerja Indonesia untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka dan menghidupi keluarga mereka di Indonesia," ungkap dia.
Sejak mendapatkan pendanaan Antler di tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja berkualitas.
“Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimistis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya,” ungkap Radityo Susilo, CEO Gapai.
Adapun prioritas pengembangan bisnis kami tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman, dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar.
"Sektor jasa penyaluran tenaga kerja lintas negara terus bertumbuh, dimana kini nilainya mencapai USD 56 miliar (Rp900 triliun). Berada di posisi strategis berkat bonus demografi, Indonesia bisa berperan penting sebagai penyalur tenaga migran di lingkup global,” kata Agung Bezharie Hadinegoro, Partner Antler.
“Gapai siap untuk mentransformasi sektor migrasi, lewat perpaduan teknologi inovatif dan tata kelola yang transparan. Kami sangat antusias untuk kembali berinvestasi di Gapai dan kami percaya Gapai bisa membantu lebih banyak pekerja migran di Indonesia untuk mendapatkan peluang kerja yang sesuai dengan aspirasi mereka," lanjutnya.
Pada 2045, Indonesia akan menikmati bonus demografi, dimana 70% penduduk akan berada di umur produktif kerja. Hal ini sangat kontras dengan wilayah seperti Jepang, Korea Selatan, dan Eropa, yang tengah mengalami tantangan populasi yang semakin menua dan pertumbuhan populasi yang lebih lambat.
Gapai akan memimpin upaya untuk memaksimalkan potensi ini, memastikan bahwa talenta-talenta Indonesia terlihat dan banyak dicari di panggung global.
(SAN)
Advertisement
Perluas Layanan Penempatan Kerja TKI, Startup Gapai Terima Suntikan Rp16 Miliar
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Wavemaker Partners dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor.

Perluas Layanan Penempatan Kerja TKI, Startup Gapai Terima Suntikan Rp16 Miliar (FOTO:Dok Ist)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement