Turut hadir dalam peluncuran tersebut Konsul Jenderal Indonesia di Dubai, Kartika Candra Negara, yang menyoroti eratnya hubungan Indonesia dan UEA.
“Peluncuran ini sangat tepat waktu. Mengapa? Karena kita telah melihat bahwa selama tiga-lima tahun terakhir, hubungan antara Indonesia dan UEA terus meningkat secara eksponensial. Kita bisa melihat bagaimana hubungan perdagangan, investasi, sektor lain, people to people contact, dan hubungan budaya terus meningkat,” ujar Kartina Candra.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mencatat kantor perwakilan ini akan menjalankan beberapa peran, seperti memastikan komunikasi yang lancar dan andal dengan pemasok dan mitra, melakukan upaya pemasaran internasional untuk perdagangan ekspor.
Lalu, mempermudah akses pembelian bahan baku, khususnya bahan baku NPK, akses kepada perusahaan teknologi dan manufaktur yang pada umumnya mempunyai kantor di UAE, dan ke depannya untuk mendukung bisnis perdagangan Pupuk Indonesia.
Pada 2021 lalu, volume ekspor urea Pupuk Indonesia mencapai sekitar 2 juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715.000 ton. Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.
Khusus dengan UAE, perusahaan juga banyak melakukan pembelian sulfur, yang banyak diproduksi oleh UAE dan diperlukan untuk pembuatan asam sulfat