"Perkiraan dari nilai transaksi yang dilakukan secara digital (virtual) di tahun 2025 akan tumbuh 5-10% dari perkiraan sebelum adanya Covid-19 hanya 57% dan estimasi setelah adanya Covid-19 mencapai 67%," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak awal pandemi Covid-19, di Indonesia terjadi peningkatan jumlah konsumen digital sebesar 21 juta orang, dan 72% berasal dari wilayah perdesaan.
Yukki berkata, agar tren ini dapat dimanfaatkan dengan baik, pemerintah harus memastikan infrastruktur logistik pos Indonesia harus terintegrasi secara nasional untuk menjangkau daerah yang belum terjangkau dan meminimalkan kesenjangan infrastruktur antara perdesaan dan perkotaan.
“Trend e-commerce akan berkembang baik jika produk yang dijual secara online dapat dikirim ke pelanggan dalam harga dan waktu yang wajar. Sedangkan saluran logistik pos menawarkan pengiriman ke seluruh dunia dalam jarak dekat untuk penjual online di daerah perdesaan,” jelasnya.
Kemitraan antara e-commerce dan layanan logistik, terutama di daerah perdesaan menjadi salah satu solusi untuk membuat pasar e-commerce Indonesia terus berkembang dan membuka peluang signifikan bagi masyarakat.