Karenanya, Tesla tak ragu lagi untuk secara resmi menunda rencana pembangunan fasilitas produksi baterainya di Jerman, usai Presiden AS, Joe Biden, menandatangani Undang-Undang tentang langkah-langkah pengurangan inflasi di Negeri Paman Sam.
Salah satu yang diatur dalam beleid terbaru itu adalah upaya pengurangan inflasi dengan memberikan insentif berupa keringanan pajak manufaktur bagi produsen kendaraan listrik yang bersedia memenuhi permintaan pasar di AS. Selain itu, Undang-Undang AS juga memberikan kredit pajak sebesar USD7.500 jika kepada para pembeli electronic vehicle (EV) yang baterainya memenuhi standar tertentu.
Dalam hal ini, Tesla masih mencari cara agar tetap bisa meningkatkan produksi kendaraan listriknya di pabrik barunya Berlin, Jerman dan Austin, Texas, demi memenuhi jumlah permintaan yang terus meningkat. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana