sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Tinggi tapi Suplai Terbatas Jadi Salah Satu Pemicu Resesi

Economics editor Tim IDXChannel
13/10/2022 19:12 WIB
Permintaan yang tinggi, tetapi tidak diimbangi suplai yang memadai menyebabkan naiknya harga barang.
Permintaan Tinggi tapi Suplai Terbatas Jadi Salah Satu Pemicu Resesi. Foto: MNC Media.
Permintaan Tinggi tapi Suplai Terbatas Jadi Salah Satu Pemicu Resesi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Resesi global menjadi momok yang ditakuti berbagai negara di 2023. Direktur Eksekutif Next Policy dan Ekonom UI, Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan sejumlah persoalan yang memicu resesi.

"Dua tahun terakhir pandemi sama sekali kita tidak bergerak dalam artian global. Kemudian pada akhirnya semua kembali beraktivitas dan jumlah permintaan naik, namun suplainya terbatas hingga akhirnya terjadi domino efek yang mengakibatkan berada di titik ini (resesi)," ujarnya dalam Twitter Space IDXChannel X Okezone, dikutip Kamis (13/10/2022).

Permintaan yang tinggi, tetapi tidak diimbangi suplai yang memadai menyebabkan naiknya harga barang. Lonjakan inflasi pada akhirnya membuat bank sentral mengambil kebijakan menaikkan suku bunga

Meski demikian, ketahanan ekonomi Indonesia dinilai masih kuat. Fithra mencontohkan dibandingkan krisis 1998, ekonomi Indonesia saat ini sudah memiliki pondasi yang baik. 

"Memang dalam konteks pondasi perekonomian kita ini memang jauh lebih baik dibanding tahun 1998 dulu ya. Kalau kita bandingkan dari sisi internasional research saja, itu sangat sangat jauh lebih kuat dibandingkan dengan posisinya dulu di era taper tantrum," papar dia.

Terkait sikap pemerintah yang pesimistis dalam menghadapi resesi 2023, menurut Fithra, hal itu sebagai bentuk mengingatkan sehingga seluruh jajarannya waspada. 

"Jadi (terkait ekonomi) masih optimis, tapi di sisi yang lain kita harus waspada juga karena faktor yang akan kita hadapi ke depan, bukan hanya di domestic driven, tapi lebih banyak faktor faktor luar yang bermain sehingga kita harus tetap waspada," kata Fithra. (NIA)

Penulis: Ahmad Dwiantoro

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement