PON XXI yang baru terselenggara beberapa waktu lalu juga merupakan PON terbesar sepanjang sejarah dikarenakan diikuti oleh 38 provinsi juga satu otorita, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, lebih dari 18 ribu orang yang menjadi kontingen PON datang ke Sumatera Utara terdiri dari ofisial, pelatih dan atlet.
Kemudian, pada penyelenggaraan PON XXI kali ini juga terdapat 34 cabang olahraga (cabor), 46 disiplin dan 528 nomor pertandingan yang berlangsung di Provinsi Sumatera Utara. Sementara itu, pada PON XXI Aceh-Sumut tercatat 113 rekor yang pecah berasal dari delapan cabang olahraga, baik rekor PON dan nasional.
“Rekor nasional terbanyak yang berhasil dipecahkan adalah cabang olahraga atletik dengan delapan rekor dan diikuti selam kolan dengan tujuh rekor,” kata Fatoni.
Rekor tersebut tentunya tak lepas dari keberhasilan regenerasi atlet, di mana rata-rata usia atlet pada PON XXI Aceh-Sumut adalah 22 tahun. Salah satu atlet muda yang berasal dari Sumut, yaitu Nella Agustin (22) berhasil meraih tiga medali dan memecahkan tiga rekor nasional. Tak hanya itu, Gladies Lariesa Garina Haga yang merupakan atlet loncat indah berhasil memborong lima medali emas.
Tak hanya itu, beberapa venue PON XXI di Sumatera Utara berstandar internasional dan mendapat sanjungan juga apresiasi dari berbagai pihak. Di antaranya, Stadion Madya Atletik, Stadion Bola Volly, Bowling, Gateball, Lapangan Cricket, ketersediaan akomodasi dan transportasi hingga media center yang tak kalah dari media center Olimpiade dan terakhir Stadion Utama Sumatera Utara di Deli Serdang.